Tuesday, September 25, 2012

Anuku Terbangun, Anuku Berdiri, Anuku Crot



Aduuhh... Judulnya sangat profokatif ya? Kaya' majalah isi esek-esek (baca: Lampu-Merah-yg-sekarang-udah-jadi-Lampu-Hijau-padahal-Edisi-Lampu-Kuning-belum-pernah-ada), trus kayak judul-judul postingan berita @detikcom yang so eeewww padahal isinya eeewwww....... Etapi jangan keburu senang dulu. Ini postingan isinya bukan foto-foto anonoh dari balik celana dalam akunya ini, yg tiap pagi berdiri, terus karena gak tahan birahi, makanya ngeloco sendiri. Bukan!

Ini postingan ya cuma mau berisikan hmmm.... apa ya.... hmmmm aduh apa ya? Jadi lupa lagi kan mau nulis apa. Maklum, isi otak tiap hari keluar lewat selangkangan (Astagfirullllaahhh... Kata-kataku.... Maafkan aku ya akhi, ya ukhti, ya abi, ya umi, ya ahli kubur).

Ok... Ok.... Karena akunya gak tau mau posting apa, ya udah aku putuskan saja ya posting soal kegiatanku sehari-hari saat ini. Ya itung-itung menandai bangunnya aku dari mati suri di dunia blog ini lah ya.

Kalo mau kegiatanku saat ini, kamu cukup ketik Reg (spasi) Gay Kampung Masuk Kota. Inget ya! Ketik Reg (spasi) Gay Kampung Masuk Kota, kirimnya ke 9090. Aku tunggu ya. SMS yang kamu dapat langsung dari hp akuh. Miuh....


*krik krik krik krik* 
Satu jangkrik di sawah bapakku di kampung mati kegaringan 
*krik krik krik krik*
Diikuti matinya ribuan jangkrik lainnya

Akunya sekarang udah magang, bukan lagi menyandang gelar mahasiswa homo beserta mahkota kehomoannya. Ya tetep homo sih, tapi bukan lagi mahasiswa. Sekarang udah magang di Lapangan Banteng. Waktu magang diitung (secara manusiawi) dari jam 7:30 sampai jam 17.00, selepas itu itungannya bukan magang lagi, tapi mangkal. Ya, yg terkenal dari Lapangan Banteng kan emang mangkalnya sih ya..... Tapi entah kenapa, sekarang kucing-kucing Lapangan Banteng udah ngga ada. Entah pindah kemana. Entah udah dibumihanguskan atau apa. Atau sudah tak ada mangsa? Ah tak mungkin lah ya...

Cerita diawali dari jam 7 pagi, aku udah (merasa) berganteng-ganteng ria nyetop angkot M01 yang legendaris. Dengan perasaan riang gembira penuh suka cita aku naik angkot. Kenapa suka, kenapa cita, kenapa ria? Ya karena di kampungku gak ada angkot sebagus ini. Beneran deh. Di kampungku itu angkotnya L300 bak bukaan gitu, trus atepnya terpal. Sedih ya? Taun 2012 masih aja ada angkot begituan.

Turun dari angkot, aku bergegas lari dengan rambut kunciran naik ke lantai 11. Aku gak mau naik lift. Ngaku ke temen-temen sih biar sehat, biar betis gede... Sebenernya sih (hihihi aku malu mau bilangnya), sebenernya sih aku gak biasa naik lift. Grogi

Nah, dari jam setengah 8 sampe jam 5 sore, kerjaanku kebanyakan cuma kikir-kikir kuku, buka twitter -- Oh ya boleh lho kalo mau follow aku di @DiqGuntoro (tetep ya harus ngiklan) --, kalo disuruh fotokopi ya fotokopi, kalo disuruh anter surat ya anter surat, selebihnya gak ada kerjaan berarti sih. Sedih ya jadi anak magang. Aku merasa tak ada gunanya. Lap pel di kantor mungkin lebih berguna dari aku. Hiks hiks... Emak, aku sedih...

Nah cerita udah jam 5 kan ya, aku pulang lagi dong ke kosan naik angkot M01 pujaan. Fyi (meski gak penting), aku suka naik angkot duduk di depan. Berasa jadi simpanannya supir AKAP gitu....  Hihihi

Udah lah ya, itu aja postinganku kali ini. Kapan-kapan disambung lagi silaturahmi Islami ini.



Daun salam, daun sawo. Wassalam, pecinta homo.
 








3 comments:

Kang Mas said...

wah, kampungnya di mana, tuh? kok angkotnya bak terbuka gitu??

daun salam di atas sendal, salam kenal :-D

Gay Kampung Masuk Kota said...

Ketauan nyimeng langsung dikeplak, dikeplaknya pake sepatu Lady Gaga. Hai Raden Mas Koplak, salam kenal juga....

Kang Mas said...

kasian banget dikeplak sepatu tante gaga

Post a Comment