Thursday, February 19, 2015

Tititnya Reza Rahadian




Sesekali boleh lah akunya review film di blog ini ya. Belum pernah rasanya aku posting soal film yang aku tonton. Padahal ya waktu abis nonton film The Sun, The Moon and The Hurricane mau posting... Kan sesuai tuh, blog homo bahas film homo. Tapi karena jeda waktu nonton dan niat menggebu-gebu mau posting udah selang lama banget, jadi kok kayaknya akan dicap basi, gak kekinian, dan soooo late, maka niatan mengulas film homo lokal yang tembus festival film manca negara: The Sun, The Moon and The Hurricane itu aku batalin deh.

Kita bahas film Kapan Kawin. Bukan... bukan film homo, bukan film yg bercerita tentang homo yang ditanya-tanya emak bapaknya di kampung kapan kawin padahal umurnya udah 35.... Bukan juga mau mengulas film ini karena pemerannya homo. GAK MUNGKIN LAH MAS REZA RAHADIAN HOMO!!! Gile lo brooohh.... Cowok se-manly itu kok homo?! Meski kalo pas kalo iseng-iseng googling "Reza Rahadian", yang muncul kok malah "Reza Rahadian dan Barli Asmara Pacaran" atau "Reza Rahadian sebenernya bottom", akunya akan tetep teguh di pendirian dan juga instingku kalo Mas Reza ini adalah straight sejati. InsyaAllah feelingku ini benar. (prreeettt... fake abis ini nulisnya).

Film Kapan kawin ini bisa dibilang FTV yang layak masuk bioskop. Ceritanya seringan FTV-FTV kebanyakan (ya meskipun aku jarang banget nonton FTV... Males aja. Sesekali lah kalo khilaf). Tapi acting Adinia Wirasti dan Reza Rahadia yang flawless, membuat cerita yang simpel ini jadi renyah untuk kita nikmati ((RENYAAHH)). Plus, sinematografi yang mumpuni (opo thooo), gak murahan kayak film Comic 8 yg cuma menjual dada geter si Nikita Mirzani doang- membuat film ringan ini layak masuk bioskop.

Soal balut-membalut, aku terngences-ngences liat kostum Adinia Wirasti di film ini. Bayangin kita liat Carrie di Sex and The City. Fiiiuuhh... No, mereka gak pake brand-brand dunia lagaknya LV, atau Chanel. Setelah aku googling sana sini, ternyata designer yang mereka pake buat menegaskan karakter si Adina Wirasti ini adalah designer lokal: Lulu Lutfi Labibi. So chic, so ethnic dengan cutting-an yang sangat modern, yang walhasil bisa bikin aku orgasme... AKU MAU PAKEEE... PLEASEEEE..... *plak*

Pemandangan indah berikutnya yang disajikan oleh film ini kepada para penontonnya adalah: tititnya Reza Rahadian. Aaaakkkk gemes gemes gemes. Ya jangan harap juga sih tititnya ini nongol dengan gagah beraninya tanpa sehelai benang kayak bokep-bokep gitu. Mana lah lolos sensor sama LSI kita yang tercinta ini. Tititnya Reza Rahadian baru malu-malu nyeplak tegas di balik celananya dia. Gak cuma satu scene lho si tititnya Reza ikut ber-acting di film ini. Seingetku setidak-tidaknya ada tiga kali lah bulge gede ini gondal gandul. Bisa bayangin? Titit yang segede itu di layar segede itu..... Raawwrrr..... *remes* *remes *remes* *lemes* *lemes* *lemes* *lemes* *lemes*.....

Mas Reza.... Kali ini gpp lah baru bulge doang yang ikut shooting. Ke depannya, yang lebih brani ya Mas.... At least adegan titit ditutup tutup panci transparan gitu nyontek adegannya Jason Biggs di American Reunion gpp lah... Aku rela... Pokoknya demi totalitas Mas Reza di bidang seni peran, aku dukung lah Mas Reza buat pamer titit lebih sering!

Akhir kata, ayo pada nonton film ini (kalau masih ada). Demi memanaskan film nasional yang bagus, yang patut kita dukung kemajuannya. 

Dan jangan sampe melewatkan adegan titit Mas Reza ya. Yang khususk nontonnya. 

I've come to the end of my message, so now I'm signing off.... 
Bye Bye

0 comments:

Post a Comment